Troling adalah istilah mancing menggunakan umpan buatan atau lure yang diberi jarak senar sepanjang 75 meter hingga 150 meter, mengandalkan laju kapal lure akan di tarik pelahan mengikuti kecepatan kapal, dan pemancing tinggal menunggu sambaran.
koordinasi atara pemancing dan kapten kapal mutlak di butuhkan. karena saat umpan di sambar ikan beban joran akan lebih berat sehingga laju kapal harus di kurangi bahkan harus berhenti agar kita bisa figh dengan ikan.
Piranti yang handal dan kuat mutlak di butuhkan agar tidak terjadi putus senar dan bahkan joran patah, karena sambaran ikan ditambah dengan terikan laju kapal akan membebani piranti mancing kita, jika kita menggunakan piranti yang biasa saja, kejadian patah joran bahkan reel jebol kemungkinan akan terjadi.
Disaat fight dengan ikan, pemancing lain harus segera mengulung reelnya untuk mengamankan jalur agar tidak terjadi saling melilitnya senar yang mengakibatkan lepasnya ikan, kerja sama antar kru mutlak di butuhkan.
Perairan laut dengan kedalaman lebih dari 30 meter dan bebas dari jalur nelayan adalah spot yang sangat potensial, membaca arus, gelombang dan cuaca juga mutlak di kuasai oleh pemnacing yang akan menggunakan teknik trolling ini. ombak yang terlalu besar akan menyulitkan kita untuk fight dengan ikan.
Tetapi piranti kelas ringan apakah bisa di gunakan untuk trolling, jawabannya BISA
dimana uluran senar tidak terlalu panjang dan ada sisa senar di spool reel yang di perlukan untuk fight dengan ikan nantinya, joran yang ringan dan kuat seperti joran carbon solid atau kelas joran fiber. untuk reel minimal ukuran 3000 karena akan memuat lebih banyak senar. lure yang di gunnakan adalah lur kelas ringan dengan bobot 15 - 30 gram, bisa menggunakan spoon dan minnow.
kali ini saya mencoba menguji joran sutet saya untuk memancing menggunakan teknik trolling di seputaran laut Eretan
simak keseruannya di
MANCING TROLLING menggunakan joran sutet
